Suatu saat
saya yang tengah asyik menekuri buku recode your change DNA karya rhenald
kasali, kemudian tiba-tiba terbersit kata-kata hasan-Albanna berikut:
“Betapa inginnya agar bangsa ini mengetahui bahwa
mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.
Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai
penebus bagi kehormatan mereka. jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau
menjadi harga bagi tegaknya kejayaan. kemuliaan. dan terwujudnya cita-cita
mereka. jika memang itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami. menguasai perasaan kami.
memeras habis air mata kami. dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata
kami.
Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan
bencana yang mencabik-cabik bangsa ini. sementara kita hanya menyerah pada
kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa
misi yang bersih dan suci. bersih dari ambisi pribadi. bersih dari kepentingan
dunia. dan bersih dari hawa nafsu. Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari
manusia; tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya. tidak juga
popularitas apalagi ucapan terima kasih.
Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang
lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah-Pencipta alam semesta.”
kata-kata penyemangat yang mungkin sudah akrab sekali
di telinga para aktivis. Pemuda yang dalam jiwanya menggelora spirit untuk
berjuang dengan ikhlas. Menarik, dalam diskusi hari sumpah pemuda di televisi, dijelaskan
bahwa makna pemuda lebih ke arah soul, lahiriyah, bukan hanya fisiknya saja.
Terbukti, para pendiri negara ini banyak yang usianya tidak muda lagi, kulit mungkin
keriput, tapi jiwanya masih "pemuda". Sedangkan di pojok sana, yang
malas kuliah, malas ikut organisasi apalagi berkontribusi,(hehe) kulit masih
kencang, badan masih sehat, tapi jiwanya lebih keriput daripada usianya, entah
apa masih bisa disebut pemuda. Orang-orang dengan jiwa muda ini erat
kaitannya dengan change!, perubahan. perubahan positif tentunya.
Satu kata yang terpenting adalah, Change!
Dua kata terindah di hati manusia, Terima Kasih.
Tiga kata yang menghimpit di hati, Negeriku Sulit
Berubah.
Empat kata yang membunuh, Negeriku Tidak Bisa Berubah.
Lima kata yang memanggil, Negeriku Butuh Aku untuk
Berubah.
Banyak kata yang perlu diwaspadai, .... Mereka yang
Berubah-ubah Terus
dan yang Tak Mau Berubah Sama
Sekali.
Mengapa
para pejabat tetap korupsi? Karena memang dari dulu seperti ini tradisinya.
Mengapa mahasiswa mencontek? Karena kakak tingkat juga mencontek.
Mengapa gaya belajarmu hanya menghapal? Sudah kebiasaan, walaupun memang
kurang efektif. Kenapa masyarakat indonesia masih tidak terjamin
kesehatannya? Dari dulu sistemnya sudah begini mau diapakan lagi?.
Seakan-akan ada faktor keturunan, semacam genetika yang terkode dalam DNA
perilaku orang perorangan dan terkunci di sana.
Dunia sudah berubah, tuntutan-tuntutan baru
bermunculan, organisasi dan penampilan sudah kita ubah. Tapi manusianya
belum.Ketika pikiran para pemenang di abad ini sudah jauh di depan,
pikiran-pikiran sebagian besar orang kita masih di masa lalu. Ketika kita
membawa generasi baru atau orang-orang baru sebagai change agent, yang
tujuannya mengubah, ternyata mereka malah larut menjadi sama dengan orang-orang
lama.
Indonesia memang sudah merdeka, bertransformasi
menjadi negara demokratis, berubah tapi belum menjadi lebih baik. Masih
terpeliharanya budaya-budaya jalan pintas, budaya konflik, budaya curiga,
budaya mencela, budaya tidak tahu malu, budaya menunda, budaya tidak disiplin,
seakan menjadi kanker yang menggerogoti keberadaan bangsa ini.
Negara ini banyak dihadapkan pada masalah yang banyak
dijumpai dalam berbagai sektor. diantaranya sektor pendidikan. ekonomi.
kesehatan. serta sektor-sektor lainnya. Banyaknya permasalahan yang dijumpai di
negeri ini menunjukkan masih jauhnya angka kesejahteraan bagi rakyatnya. Rakyat
menjadi elemen yang paling merasakan permasalahan yang terjadi di negeri ini.
Mahasiswa harusnya mampu menjadi garda terdepan
perubahan bagi bangsa ini dengan menjadi sosok yang membawa perubahan
positif dalam wajah Indonesia. karena arah perubahan suatu bangsa berada di
tangan pemudanya, maka dibutuhkan sosok-sosok tangguh yang mau dan mampu
memulai perubahan. Karena itu penanaman nilai perubahan dengan segala
dinamikanya pada mahasiswa menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan. karena memang
bangsa Indonesia saat ini membutuhkan mahasiswa yang nantinya akan membawa
perubahan di negeri ini.
Maka ketika sebuah generasi bisa lebih kritis dan
solutif dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada di Indonesia, diharapkan
dapat membawa perbaikan bagi bangsa ini di masa kini dan masa mendatang. dimana
estafet kekuasaan negeri jatuh ke tangan yang dahulunya disebut mahasiswa.
The Captain of Change....Re-code your Change DNA!!!
Komentar
Posting Komentar